Transeksual dan Transgender
Rabu, 04 September 2013 | 01.57 | 0 comments
Pada era modern sekarang ini, mulai muncul berbagai permasalahan sosial yang agak tidak masuk akal. contohnya transeksual dan transgender. Kebanyakan masyarakat menganggap permasalahan ini adalah aib dan berusaha untuk tidak memperbincangkannya. Sementara itu pengertian transgender menurut wikipedia.org adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan,
merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang
ditetapkan saat mereka lahir.
Kebanyakan dari kita berusaha menutup diri dari mereka. Padahal permasalahan ini sendiri merupakan realitas sehari-hari dan ada di berbagai wilayah di dunia. Atau yang biasa masyarakat Indonesia sebut sebagai banci atau bencong.
Sementara itu, untuk beberapa trangender biasanya menindaklajuti kondisi mereka tersebut dengan melakukan transeksual. Transeksual menurut wikipedia.org adalah kondisi dimana seseorang secara
psikologis merasa memiliki gender dan identitas seksual yang berbeda
dengan kondisi biologis seksual tubuh mereka sebagaimana mereka
dilahirkan.
Untuk itu, marilah kita berpikir objektif. bahwa laki-laki dan wanita adalah hanya atribut biologis. Jadi bisa saja lahir secara laki-laki namun berjiwa perempuan. Dunia kedokteran dan psychologi dengan jelas mengesahkan status biologis keberadaan transgender. Para akhli biologi juga telah menegaskan transgender sebagai bagian dari proses evolusi makhluk berpikir yang berjalan diatas 2 kaki. Jadi,
secara biologis seharusnya ada 4 golongan sex :
1. laki
2.wanita
3.WARIA ( Wanita tapi pria)
4. LANITA ( laki tapi jiwa wanita)
Di beberapa negara di Eropa dan negara bagian di Amerika sendiri sudah mulai melegalkan status hukum HAM para transgender, dan mengesahkan hak transgender untuk memilih pasangan hidup, serta mengesahkan status perkawinan (
homosex dan lesbian ). Namun untuk beberapa negara Islam dan Katholik
dengan tegas meolak mengesahkan mereka dalam undang-undang karena hal
tersebut tidak diatur di kitab suci dan dianggap sebagai pelecehan
agama. Karena diskriminasi tersebut, perlawanan mereka terhadap masyarakat pun mulai memburuk. Mereka ingin segera diakui dan disetarakan derejatnya agar dapat memiliki hak asasi untuk bertahan hidup tanpa dikucilkan oleh sekitarnya. Terutama individu-individu
dan kelompok-kelompok di Asia, Afrika, Amerika Latin dan Eropa Timur yang sudah mulai berani menyuarakan pendapatnya
sudah tidak lagi bisa menerima prasangka dan diskriminasi, dan mulai
menjadi tidak begitu sabar lagi untuk mencapai kebebasan dan kesetaraan. Ada
standarisasi sosial yang mengakibatkan mereka terdiskriminasi dari
pergaulan sosial. Padahal mereka juga butuh berkomunikasi dan memiliki
hubungan sosial dengan masyarakat lainnya. Sebab, komunikasi berperan
penting dalam perkembangan dan kelangsungan hidup seseorang.
Sampai sekarang di Indonesia permasalahan Transgender dan Transeksual ini tetaplah permasalahan yang rumit dan susah ditemukan jalan keluarnya. Mereka tetaplah orang-orang yang dikucilkan dan tidak berani tampil sendirian tanpa kelompok. Serta hanya dapat ditemui di tempat-tempat tertentu. Dan kelangsungan hidup mereka sebenarnya ada di tangan masyarakat sendiri. Kita tidak dapat mengembalikan mereka ke kodratnya semula. Peran masyarakat dapat dimulai dengan bersosialisasi dan berkomunikasi dengan mereka. Agar mereka merasa diterima dan tidak dikucilkan. Karena sebenarnya semua manusia adalah sama di tangan Sang Pencipta. Dan tugas kita adalah menyamakan mereka yang merasa berbeda..